Pages

Sabtu, 07 April 2012

Cerita motivasi (keledai)

0 komentar

Malam ini saya akan menceritakan kegigihan seekor keledai agar kawan2 termotivasi akan cerita ini,
“Jangan hanya diam dan pasrah menunggu sang waktu menentukan hitam putihnya kehidupan kita.
Terus bergerak! Gunakan segenap kemampuan akal budi untuk memecahkan setiap masalah.”

Semagat Juang Si Keledai

                 Seorang pedagang sedang mengadakan perjalan jauh dengan membawa seekor keledai tua yang penuh beban di punggungnya. Setelah berjalan hampir sehari penuh,ia beristirahat di bawah pohon yang rindang. Karena kasihan melihat keledainya kelelahan,pedagang melepaskan beban berat dari panggung keledai. Si keledai tampak beristirahat tanpa diikat dan dibiarkan memakan daun-daun di sekitar tempat itu.
                Pedagang sangat kelelahan dan tampak sangat menikmati istirahatnya. Setelah menyatap sedikit bekal, ia mulai terkantuk-kantuk. Tanpa disadarinya, si keledai asyik berkeliaran agak jauh dari tempatnya beristirahat. Ketika pedagang mulai mendengkur dan menikmati mimpi indahnya, si keledai tua malah makin jauh meninggalkannya.  Tiba-tiba, si pedagang terjaga saat mendengar ringkikan suara si keledai. Terpongoh-pongoh ia berlari menuju tempat asal lengkingan asal tadi.
                Sesaat kemudian, betapa kaget ketika ia melihat keledai tuanya terperosok ke sebuah lubang yang agak dalam dan digenangi air. Si keledai terus menjerit-jerit dan bergerak tak terkendali karena panik. Makin lama jeritan keledai itu makin memilukan. Si pedagang pun jadi panik tidak tahu harus berbuat apa.
                Rupanya jeritan keras dan memilukan itu juga didengar penduduuk sekitar dan  beberapa orang yang kebetulan melewati tempat tersebut. “Tuan, apa yang terjadi sampai keledaimu terperosok ke lubang yang dalam itu?” tanya seseorang di antaranya.
                “Aku tadi tertidur dan tahu-tahu keledai tuaku yang malang sudah ada di lubang ini. Apa yang harus kulakukan supaya dia bisa keluar hidup-hidup?”
                Setelah mempertimbangkan situasinya, orang –orang itu menyerahkan supaya si pedagang merelakan saja keledai tuanya.”Hari sudah sore, kita tidak punya tali untuk mengangkatnya. Daripada menderita berkepanjangan di dalam lubang, Tuan relakan saja. Mari kami bantu menimbun keldai itu dengan tanah,” kata salah seorang antaranya. Si pedagang tersentak. Ia melongok ke lubang dan semakin iba saja melihat keledainya kepayahan. Akhirnya, ia mrngangguk tanda setuju.
                Tak berapa lama,mereka mulai menimbun keledai tua dengan tanah dan pasir. Saat tanah dan pasir menimpa punggung keledai, dia kaget, ketakutan, dan kembali menjerit-jerit kesakitan. Tetapi tanah dan pasir terus menimpanya dari atas.Dalam kepanikan itulah si keledai tua menggerak-gerakkan dan menggucang-guncangkan badanya supaya tanah di punggungnya jatuh ke bawah. Sementara itu, kakinya terus bergerak dan menginjak-injak tanah yang jatuh dari punggungnya.
                Begitu seterusnya, air yang tadinya merendam kaki si keledai lama-lama tertimbun oleh tanah. Semakin banyak tanah dan pasir digelontorkan ke bawah, semakin dangkal pula lubangnya. Keledai tua yang semula sudah kepayahan itu tiba-tiba jadi tambah semagat  mengguncang-guncangkan punggungnya dan menginjak-injak tanah di dasar lubang. Si pedagang dan orang-orang membantunya jadi terheran-heran menyaksikan kejadian itu. Mereka juga makin bersemagat menggelontorkan pasir dan tanah ke dalam lubang.
                Tepat menjelang matahari terbenam, lubang itu sudah semakin dangkal dan tiba-tiba... hupppp...! Si keledai tua berhasil meloncat keluar dari lobang. Semua orang berteriak penuh semagat dan bertepuk tanngan menyaksikan pemandangan yang luar biasa itu. Si keledai selamat karena semagat juangnya yang tinggi, terus berusaha, dan pantang menyerah.

Pembaca yang budiaman.
Kisah yang luar biasa ini mengajarkan kepada kita tentang pentingnya semangat pantang menyerah dalam menghadapi beban hidup yang datanng bertubu-tubi. Keledai tua yang kelelahan dab terperosok ke dalam lubang itu ibaratnya seseoran yang tengah direndung kemalangan atau persoalan berat. Sama halnya dengan si keledai, bila kemalangan sedang jatuh menimpa,jangan hanya diam, pasrah, atau menerima nasib semata. Sebab, jika kita diam berarti siap untuk ditimbun hingga tamatlah riwayat kita. Oleh karena itu, gunakan sekecil apa pun kesempatan yang ada untuk mengatasi persoalan.

Leave a Reply

Biasakan berkomentar di blog ini, karena komentar Anda akan merubah saya jadi lebih baik. Terimakasih

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

Diberdayakan oleh Blogger.
 
The freedom © 2011 DheTemplate.com & Main Blogger. Supported by Makeityourring Diamond Engagement Rings

You can add link or short description here