“Anda adalah apa yang Anda pikirkan! Bila Anda berpikir Anda bisa sukses, mungkin Anda sukses! Bila Anda bepikir Anda gagal, Anda pasti gagal! Keyakinan dan kepercayaan pada diri sendiri akan menghantarkan Anda kepada tujuan yang Anda cita-citakan.”
Nila Diri
Alkisah, di sebuah keluarga yang sederhana,
tinggallah seorang janda dengan dua orang anak. Si ibu ini harus bekerja keras
menghidupi dan membiayai sekolah kedua anaknya. Ia berharap supaya kedua
anaknya menjadi orang sukses di masa mendatang. Sayangnya, si bungsu tumbuh
dengan kemampuan otak di bawah rata-rata. Ia tidak cerdas seperti kakaknya
sehingga tumbuh menjadi anak pemalu, rendah diri, penakut, dan sering diejek
teman-teman sekolahnya.
Sementara,
akibat beban hidup yang berat, si ibu sering melampiaskan kemarahannya kepada
si bungsu. Akibat ejekan teman-teman dan juga kata-kata kasar ibunya, si bungsu
pun semakin kecil hatinya. “Benar apa yang mereka katakan selama ini. Aku
ini memang bodoh,goblog,tolol,bego...!
Bisanya hanya meyusahkan dan memalukan ibuku sendiri!” keluhnya.
Si
bungsu terus kecewa dengan dirinya sendiri. Setiap bangun pagi, ia menatap
bayangan wjahnya di cermin, lalu menyapa lirih... “Selamat pagi, Bego...! Si
bego sedang mencuci muka... Si tolol sedang meyikat gigi... Si bodoh lagi
mandi... Si goblog berangkat sekolah.... “ Behitulah si bungsu selalu mengawali
hari-harinya. Tanpa henti ia menjadi ejekan teman-teman dan ucapan kasar ibunya
sebagai menu sarapan pagi.
Tahun
berlalu, si bungsu pun tumbuh menjadi seorang pemuda. Sekalipun begitu,
sebutan-sebutan yang menghina dulu masih disandangnya. Suatu hari negara
mewajibkan semua pemuda yang sudah cukup umur mejalani wajib militer. Si bungsu
pun dikenai kewajiban itu dan harus mengikuti berbagai macam ujian. Ketika
hasil ujian hendak diumumkan, dia sudah pesimis duluan. “Ah....aku si tolol,
aku pasti gagal ujian lagi!” ucapannya dalam hati.
Lalu
tibalah giliran si bungsu menghadap Dewan Penguji untuk mengetahui hasil
ujiannya. Sambil menundukkan kepala, ia memasuki ruang Dewan Penguji. Tidak
disangka-sangka, hasil ujijannya mendapat nilai tertinggi. “Anda luar
biasa!Anda sungguh pemuda yang hebat dan sangat berbakat,” kata salah satu
anggota Dewan Penguji. Mendapat pujian seperti itu, si bungsu seolah tidak
mempercayai telinganya sendiri. Ia termangu-mangu dan tak bisa berkata sepatah
pun. Matanya berkaca-kaca karena kata-kata pujian itu sungguh-sungguh
mempengaruhi jiwa dan mentalnya.
Pujian
itu tterus bergema di hatinya dan menumbuhkan motivasi yang luar biasa. Ia
seolah menemukan sisi baru dalam dirinya,yang selama ini terpendam dan tidak
pernah dia sadari.Sejak saat itu, tertanam dalam diri si bungsu bahwa dirinya
adalah manusia istimewa. “Aku orang hebat... Aku orang berbakat.... Aku orang
luar biasa... Orang hebat sedang mencuci muka. Si hebat sedang meyikat gigi.
Pemuda berbakat ini lagi mandi...”Itulah sugesti baru yang diucapkannya setiap
kali memulai hari-harinya.
Dan
kepercayaan diri yang meningkat luar biasa itu akhirnya menghantarkan si bungsu
ke puncak tangga kesuksesan. Dua puluh tahun kemudian, setelah selesai wajib
militer ia berhasil menjadi pengusaha sukses, disegani, dan menerima banyak
penghargaan.
Pembaca yang budiman.
Anda adalah apa yang Anda pikirkan.
Pola pikir dan keyakinan adalah kekuatan di belakang
sistem sukses yang ada di dalam diri kita. Apa pun yang kita bayangkan dan kita
yakini terus menerus dalam benak ini, pada akhirnya akan terwujud dalam
kenyataan. Maka dari itu, kalau kita
selalu berkata, “Mana mungkin aku bisa sukses...?”,”Aku sulit berhasil...!”,
“Sia-sia aku mencoba, paling gagal lagi...!”, maka kecenderungan sikap mental
seperti ini pasti akan terwujud di alam nyata,yaitu berupa kegagalan.
Sebaliknya
, kalau kita berkata pada diri sendiri, “Aku pasti bisa!”,”Aku pasti bisa
sukses!”, “Aku pasti dapat...!”, “Aku pasti mampu...!”, maka besar kemungkinan
kita pun akan termotivasi,berusaha lebih keras dengan berbagai cara.
goood
nice post gan !